GaluhFM (Tasikmalaya) – Nama Nabilla Gomes, gadis kelahiran Surabaya, 17 Juni 1993, ini punya sederet prestasi dan pernah berkolaborasi dengan beberapa musisi ternama. Kini, di bawah naungan Megah Music, yang merupakan anak label Sony Music Indonesia, Nabilla siap merilis single berjudul “Garam Rasanya Gula” pada 16 Desember 2020 mendatang.
Pemilik nama lengkap Hana Nabilla Rizka ini tidak menyangka bahwa dirinya akan menjadi penyanyi pertama yang bergabung dengan Megah Music. “Awalnya, aku ditawari bergabung di Sony Music Indonesia. Ternyata, mereka baru saja membuat label baru yang fresh, jadi aku ditarik ke sana. Aku merasa terhormat bisa jadi artis pertama di label Megah Music. Semoga hal ini bisa membawa nama baik dan keberuntungan buat karier aku dan juga membantu mengembangkan Megah Music.”
Gadis yang bercita-cita berduet dengan Rhoma Irama, Erie Suzan, atau Judika ini mengakui bahwa single pertamanya di bawah naungan Megah Music sangat berbeda dari lagu-lagunya yang terdahulu. Judulnya pun unik. “Single ini terinspirasi dari kehidupan pribadiku dan kehidupan anak-anak muda di zaman sekarang. Kalau lagi sayang-sayangnya sama seseorang, sampai lupa segalanya. Mau dia nyebelin atau reseh, kalau udah sayang dan cinta, garam bisa terasa manis kayak gula. Kalau istilah zaman sekarang “bucin.” Nabilla mengungkapkan bahwa pembuatan lagu ini tidak memakan waktu lama, begitu juga dengan proses rekaman yang dianggapnya seperti sedang melakukan event off air. Selain mengisi vokal utama, gadis yang suka memasak ini pun mengisi sendiri backing vocal-nya. “Agak mumet karena harus bisa memecah suara dari satu sampai empat. Rasanya pengen nangis saking pusingnya.”
Nabilla menyebut single “Garam Rasanya Gula” ini memiliki genre klasik-modern, yaitu mencampurkan dangdut klasik dengan beberapa aliran musik. “Single ini berusaha mengembalikan musik dangdut ke akar awalnya, yaitu musik multietnis yang gembira dan dipengaruhi irama dari Arab, India, dan Melayu yang banyak menggunakan instrumen pukul seperti gendang. Tapi, dalam single ini, ada juga unsur rock, melayu, bahkan jazz. Jadi, ada persilangan antara genre klasik dan modern. Selain itu, kami juga bereksperimen dengan memasukkan alat musik yang tidak umum digunakan di musik dangdut, yaitu modern synthesizer.”