GaluhFM (SINGAPARNA), dilansir dari AYOTASIK.COM – Dalam sebulan terakhir, harga kacang kedelai di Kabupaten Tasikmalaya menembus harga Rp 11 ribu per kilogram. Harga ini paling tinggi dalam sejarah usaha pengolahan kedelai. Namun, perajin mengaku dilematis ketika harus menghentikan produksi karena berhubungan dengan kelangsungan karyawan yang menggantungkan hidup.
Salah seorang perajin tahu tempe di Desa Sukamulya Kecamacatan Singaparna, Ahmad Rianto (52) mengaku menggeluti usaha pembuatan tempe tahu sejak 1991. Baru kali ini harga bahan baku kedelai melambung tinggi. Padahal kenaikan harga kedelai sebelumnya tidak lebih dari Rp 9.000 per kilogram.
“Harga kedelai sampai Rp 11.000 ini paling tinggi sepanjang sejarah saya jadi pengrajin tahu tempe. Paling mahal Rp 8.000 atau Rp 9.000 per kg. Itu kembali normal setelah langsung ditanggulangi subsidi pemerintah,” jelas Rianto, Jumat 28 Mei 2021.
Ditambahkan Ahmad, kenaikan harga kedelai tidak membuat harga tahu dan tempe di pasaran menjadi naik. Harga jual tahu dan tempe di pasar masih berkisar Rp 2.500 hingga Rp 3.500 per bungkus. Jika harga naik, khawatir tidak ada pedagang yang mau ambil barang dari pabrik tahu miliknya.
Dalam sehari, pabrik tahu dan tempe HR Cibuntu ini membutuhkan 1 ton kacang kedelai. Jumlah ini sebenarnya sudah turun 30 persen dari situsi normal. “Jika terus seperti ini dan tidak beroperasi, kasihan 25 karyawan kami mau makan apa,” ujar Ahmad.
Selengkapnya di www.ayotasik.com