GaluhFM (LEUWISARI), dilansir dari AYOTASIK.COM – Selain di Sukaruas Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah, kampung yang didominasi pengrajin juga ada di kampung Paniis Desa Mandalagiri Kecamatan Leuwisari. Perbedaannya, di kampung Paniis ini, kebanyakan merupakan pengrajin berbahan kerajinan bambu.
Penelusuran Ayotasik.com di kampung Paniis, hampir di setiap rumah warga sedang mengerjakan kerajinan. Ada yang sedang menyerut bambu, menghaluskan bambu, dan membentuk sebuah produk.
Oman (61) warga setempat bahkan sudah menggeluti kerajinan berbahan bambu sejak tahun 1990. Berbagai pengalaman pahit manis sudah ia rasakan dalam berbisnis kerajinan. Produk kerajinannya, dibantu oleh warga sekitar tempat produksinya.
“Sudah dari tahun 1990 saya menggeluti kerajinan ini. Di tempat saya hanya finishing saja. Pengerjaannya dibagi-bagi ke tetangga di sini, ” ucap Oman, Rabu (18/3/2021).
Oman menambahkan, kerajinan produksinya dipasarkan di sentra kerajinan Rajapolah dan ke berbagai kota besar seperti Yogyakarta, Bandung, Jakarta hingga Bali. Bahkan, ia pernah mendapatkan pesanan dari Belanda melalui pihak ketiga.
“Pernah juga ngirim ke Belanda, Jerman. Tapi yang pesan pihak ketiga ke saya. Yang laku di sana itu tempat cucian, kotak tisu, dan tempat jemuran,” ujar Oman.
Sementara itu, Kepala Desa Mandalagiri Dadih Leo mengakui, hampir 70% warganya sebagai pengrajin. Di sela kesibukan bertani, warga menyempatkan diri membuat kerajinan berbahan bambu seperti tampir, boboko, besek dan lainnya.
Selengkapnya di www.ayotasik.com